DINAS KOMINFO SUPPORT PENUH KIM

Memaksimalkan kualitas dan peran aktif Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai agen informasi di masyarakat, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus melakukan pembinaan secara intensif terhadap KIM yang ada di wilayah Kabupaten Pasuruan secara keseluruhan, tanpa kecuali. Pernyataan ini disampaikan Drs. Syaifudin Ahmad, M.Si Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, menyikapi urgensitas peran KIM dalam menyebarluaskan informasi-informasi penting yang bersifat membangun.    

Pembinaan dilakukan dalam bentuk penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan KIM untuk melaksanakan perannya sebagai agen penyebar informasi, membantu tugas Dinas Kominfo. Termasuk memberikan stimulan dalam bentuk sosialisasi serta studi banding. 

“Kami terus lakukan pembinaan secara kontinyu ke semua KIM. Juga memberikan reward dengan mengikutsertakan KIM di kompetisi ajang Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) se-Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorwil) Malang yang digelar di Bakorwil Pamekasan, beberapa waktu lalu. Alhamdulillah mereka menang, sehingga berhak mendapatkan dana pembinaan lima juta rupiah”, jelasnya.

Upaya pembinaan lain yang juga digencarkan yaitu pembentukan forum KIM di tingkat kecamatan. Harapannya, KIM bisa berkembang dan maju bersama-sama. Sehingga, kata Syaifudin, mereka mampu mengoptimalkan fungsinya untuk menyebarluaskan informasi positif ke masing-masing wilayahnya. Serba-serbi tentang Alokasi Dana Desa (ADD), misalnya.    

“Tujuan pembentukan forum KIM sebagai ajang sharing, bertukar informasi antar pengurus dan anggota KIM di seluruh Kabupaten Pasuruan, sekaligus memberikan semangat ke KIM lainnya. Khusus KIM yang masih belum maju atau kurang aktif, mereka diharapkan bisa mengambil ilmu dan belajar banyak hal dari KIM yang sudah maju”, katanya.

Menurutnya, tantangan yang saat ini dihadapi Dinas Kominfo adalah bagaimana KIM mampu mengikuti perkembangan kemajuan TIK, dimana posisinya sebagai ujung tombak penyebarluasan informasi di masyarakat melalui website, blog atau media sosial yang dikelolanya. Oleh karena itu, semua KIM wajib menguasai TIK.

“Semua KIM harus terampil dalam mengoperasikan serta memanfaatkan TIK untuk menginfor.  Siapa yg menguasai informasi, dia yang akan menguasai dunia. Targetnya, semua desa harus ada KIM-nya. Kami bekerjasama dengan pihak ketiga, provider dalam menyediakan jaringan internetnya, terutama di daerah blank spot. Di sisi lain, KIM yang selama ini tidak aktif, ke depan harus aktif. Serdangkan untuk meningkatkan literasi TIK, kami menargetkan pembangunan telecenter minimal ada satu di setiap tahunnya, terutama di desa maslahat. (Eka Maria)