PASURUAN - Menjelang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), harga cabai keriting di sejumlah pasar tradisional Pasuruan, melambung tinggi.
Seperti di Pasar Warungdowo, harga jual cabai keriting mencapai Rp50 ribu-Rp60 ribu per kilogram. Padahal beberapa minggu sebelumnya, harga cabai keriting untuk setiap kilonya masih di kisaran Rp 20-Rp 22.000.
Umi Kulsum (45), salah satu pedagang sembako mengaku menaikkan harga cabai keriting sejak seminggu lalu. Dirinya menjual cabai keriting dengan harga Rp 50.000/kgnya.
Lah semua sudah naik, mulai dari tingkatan petani sampai dengan kulakan semuanya dinaikkan, kalau tidak, ya bisa rugi banyak saya, ungkapnya kepada Suara Pasuruan, Senin (17/11).
Umi juga menuturkan bahwasanya
banyak pembeli yang mengeluhkan kenaikan harga cabai ini. Tak sedikit pembeli
yang mengurungkan niat membeli cabai dengan jumlah banyak.
Kalau sudah naik, pelanggan banyak yang mengeluh, banyak juga yang tidak
jadi beli gara-gara mahal, mereka kaget, ucapnya.
Selain karena mahalnya harga kulakan, kenaikan harga cabai keriting menurut Umi
juga disebabkan oleh kondisi kemarau berkepanjangan, sehingga banyak tanaman
cabai yang kering, akibat kurangnya pengairan maupun irigasi yang tak sempurna.
Kalau kepanasan, maka cabainya juga berubah bentuk, jadi sedikit kiyut (mengkerut dan layu), imbuhnya.
Sementara itu, kenaikan harga cabai keriting yang sangat signifikan, tidak terlalu berdampak pada kenaikan harga sejumlah barang sembako lainnya, baik gula, beras, minyak goring, telur dan harga sembako lainnya. Sebut saja untuk harga beras IR 64 Masih di kisaran Rp 8000/kg. Begitu juga dengan harga gula pasir yang masih bertahan di kisaran Rp 9200-Rp 9500/kgnya, kemudian harga telur ayam yang juga masih dijual di kisaran Rp 15.000-Rp 16.000. Selanjutnya untuk harga tepung terigu, kebanyakan para penjual masih mematok harga perkilogramnya di kisaran Rp 7200-Rp 7500, selanjutnya untuk harga bawang merah dan bawang putih, keduanya sama-sama dijual Rp 14.000/kgnya.
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini