PASURUAN - Pasca Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf menetapkan Kecamatan Lekok, Grati dan Lumbang sebagai daerah yang mengalami kekeringan kritis pada 12 September lalu, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan terus intensif mendiristribusikan air bersih, setiap harinya.
Sebanyak 6 armada pengisian air bersih telah disiapkan untuk menyalurkan kebutuhan air bersih di 9 desa, diantaranya Desa Semedusari, Wates, Pasinan dan Balungan Kecamatan Lekok, kemudian Desa Karanglo Kecamatan Grati, serta Desa Watulumbung, Karangjati, Cukurguling dan Karangasem Kecamatan Lumbang. Keenam armada tersebut milik BPBD sebanyak 2 unit, kemudian Cipta Karya juga 2 unit, kemudian 1 unit milik PDAM, serta 1 unit tank air milik Dinsosnakertrans Kabupaten Pasuruan.
Yudha Triwidya Sasangka, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan mengatakan, dalam satu hari, 6 armada tersebut secara pararel membawa masing-masing 10.000 liter air bersih untuk masing-masing desa. Armada tersebut harus menyusuri satu persatu desa secara merata.
"Harus menyeluruh dan jangan sampai ada desa yang belum menerima pasokan air bersih, karena ini adalah intruksi bupati penuh, agar warga tidak khawatir dan panic akan kekurangan ppersediaan air bersih," ujar Yudha kepada Suara Pasuruan, Selasa (23/09).
Penyaluran air bersih untuk 9 desa di 3 kecamatan di atas akan terus dilakukan sampai Bupati Pasuruan mencabut penetapan itu. Kata Yudha, musim kemarau diprediksi akan berlangsung sampai akhir bulan September ini.
"Menurut prakiraan BMKG Juanda, musim penghujan diprediksi akan terjadi pada bulan oktober dan nopember. Maka dari itu, sampai sekarang kita tidak berhenti mengirimkan air bersih di titik-titik kekeringan darurat," imbuhnya.
Sementara itu, selain bantuan air bersih, Pemkab Pasuruan menurut Yudha juga menyediakan anggaran tidak terduga sebesar Rp 3 Milliar. Anggaran tersebut sudah terpakai sekitar Rp 1 Milliar, sedangkan sisanya akan terus dipersiapkan untuk kebutuhan tidak terduga seperti kebencanaan.
"Tahun ini kita mendapat bantuan dari Pemprov Jawa Timur untuk biaya operasional seperti BBM atau supir dan lain sebagainya. Tapi kita dari APBD juga masih memiliki anggaran yang belum terpakai, dan itu salah satunya dapat dipergunakan untuk penanganan bencana dll," akunya.
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini