Sampai hari ke-12 dari total 30 hari waktu pelaksanaan Operasi Pasar (OP) komoditi sembako yang digelar di dua titik pasar rakyat di wilayah Kabupaten Pasuruan, antusiasme masyarakat dalam membeli produk sembako tetap tinggi. Kata Gatot Sutanto Kasi Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan, hal ini diketahui dari hasil pantauan selama pelaksanaan OP di pasar Purwosari dan Nguling, terhitung dari tanggal 27 Mei 2016.
Setiap harinya, kegiatan pasar murah produk sembako yang dilaksanakan secara serentak di Kabupaten/ Kota se-Jawa Timur tersebut selalu dipadati pembeli. Bahkan mereka mulai berdatangan sejak pukul 06.00 WIB. Padahal, OP baru dibuka pada pukul 08.00 WIB. Komoditi yang dijual yakni gula pasir, minyak goreng, beras IR 64 dan tepung terigu.
“Selama pelaksanaan OP yang akan berakhir pada tanggal 1 Juli 2016, digelar di dua pasar. Setiap titiknya selalu ramai dikunjungi masyarakat. Dengan rincian harga, gula pasir Rp 11.750 dari harga di pasaran sekitar Rp 16.000; minyak goreng Rp 11.300 dari harga di pasaran Rp 12.500; beras IR 64 dengan harga OP Rp 8.700 dari harga di pasaran Rp 9.000-9.500; tepung beras Rp 7.200 dari harga di pasaran Rp 8.500”, jelasnya waktu tadi dikonfirmasi Humas Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Rabu (08/06/2016).
Semua komoditi OP di-supply Disperindag Provinsi Jatim dengan jumlah stok yang berbeda. Masing-masing, 850 kg/ hari untuk stok gula pasir; 650 kg/ hari untuk stok minyak goreng; 250 kg/ hari untuk stok beras IR 64; 100 kg/ hari untuk stok tepung terigu. Gatot berharap, pelaksanaan OP dapat memenuhi kebutuhan sembako masyarakat selama Ramadhan dan menjelang Lebaran 2016, terutama bagi mereka yang benar-benar membutuhkannya. Jangan sampai justru dijadikan sebagai ajang kulakan bagi para pedagang untuk dijual kembali di pasaran.
“Kami himbau bagi masyarakat yang barangkali belum mengetahui tentang kegiatan ini bisa langsung mengunjungi lokasi OP di pasar Purwosari dan Nguling. Setiap harinya, produk-produk sembako digelar di atas truk engkel yang diparkir di halaman pasar, dengan banner bertuliskan “Operasi Pasar Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1437 H. Masing-masing orang bisa membeli komoditi sembako, maksimal 2 kg untuk setiap produk sembako”, jelasnya.
Di sisi lain, Gatot yang dalam pelaksanaan OP tahun ini diposisikan sebagai tim verifikator di pasar Purwosari tersebut juga berharap jika OP benar-benar mampu menstabilkan harga sembako di pasaran. Hal ini karena, dari pantauannya selama ini, hampir semua pedagang enggan menurunkan harga komoditi sembako di pasaran. Dengan pertimbangan, harga kulakannya yang sudah tinggi.
“Dari hasil pantauan saya, pelaksanaan OP tidak terlalu signifikan untuk menstabilkan atau menekan harga. Dari pengakuan pedagang, masih tingginya harga sembako di pasaran disebabkan tingginya selisih antara harga OP dengan harga kulakan. Sehingga mereka tidak mau menurunkannya. Misalnya, harga kulakan gula pasir Rp 13.000-Rp 14.000 dengan harga jual Rp 15.000-Rp 16.000”, pungkasnya. (Eka Maria)
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini